Senin, 18 Juli 2016

Menunggu, Hanya Milik Orang yang Punya Keyakinan



Dik, apa itu menunggu?

Perkara menunggu hanya dilakukan oleh orang yang punya keyakinan. Sama halnya engkau menunggu antrian di dokter gigi, pasti menunggu giliran. Apa yang kau lakukan jika dikabarkan si dokter gigi datang terlambat? menunggu atau pulang saja? yang tidak sabar pasti langsung pulang dengan kicauan kesalnya, akhir-akhirnya gigi tak sembuh, tambah senut-senut iya. Lain halnya dengan pasien yang sabar, demi kesembuhan giginya, ia rela menunggu si dokter. biar sakit yang dirasakan mengiris-iris gusi (apasih), biarlah, asal ia bisa sembuh. tentu semua belum selesai saat si dokter datang. Malah saat si dokter datang, itu merupakan awal dari proses penyembuhan. Setelahnya adalah terus menerus mengikuti saran dokter dan rutin meminum obat. Senyum cerah menanti si pasien sabar ini.

Dik, apa itu menunggu?

Sekali lagi, perkara menunggu hanya dilakukan oleh orang yang punya keyakinan. Sama halnya engkau menunggu jodoh dari Allah, pasti ada waktunya. Apa yang kau lakukan jika jodoh yang dinanti tak kunjung datang? tetap menunggukah? atau berpaling ke jalan lain, berpacaran saja? orang yang tak sabar memilih berpacaran untuk mendapatkan jodohnya. baginya, berpacaran membuatnya lebih yakin dalam menemukan dan memilih jodohnya, padahal, itu jalan yang tidak diridhoi Allah. tambah dosa lah iya. Lain halnya dengan yang bersabar, demi ridho Allah, demi jodohnya yang baik, ia rela menunggu datangnya si jodoh seberapapun lamanya. Tentu semua belum selesai saat si jodoh datang. Saat si jodoh datang, itu merupakan awal dari proses panjang sebuah kehidupan. Setelahnya adalah terus menerus beribadah pada Allah. Kian konsisten menjalani segala perintahNya, menjauhi segala laranganNya.Senyum cerah menanti beriringan dengan masa depan cerah yang diridhoi Allah.



Dik, apa itu menunggu?

Yakin, yakin, yakin bahwa yang ditunggu pasti datang. Jangan menunggu jika tidak punya keyakinan. Cara paling terhormat adalah menunggu. biar sendiri, biar hanya bertemankan ilalang, biar ditinggalkan karena menolak pacaran. semuanya bukanlah apa-apa demi menanti hasil dalam penantian panjang.

Dik, apa itu menunggu?

Proses paling panjang penuh liku, duka dan luka. Karena di dalam menunggu terdapat kerinduan tak terperi, air mata permohonan (hanya pada Allah ya...), serta penantian yang rasanya tiada akhir.

Dik, apa itu menunggu?

Kesabaran panjang yang pasti akan usai. Sungguh, Allah bersama orang-orang yang sabar. Kesabaran akan menghasilkan sesuatu yang tak disangka-sangka. Kebahagiaan bersemayam di hati orang-orang yang bersabar.

Dik, sampai kapan Mas harus menunggumu?

*Kabuuuuuuuurr* 😂😂😂😂

Jkt18 of Julay '16
Si penunggu.

Senin, 11 Juli 2016

Shalatku Shalat Apa?




Sebenarnya…
Shalatku shalat apa?
Masih berani maksiat saja
Dosa dilakukan seolah tak berdosa
Suudzon, Ghibah, Ujub tak ada habisnya
Quran sekedar bacaan saja
Hidup seakan selamanya

Sebenarnya,
Shalatku shalat apa?
Belum bisa menentramkan jiwa
Was-was, Takut, Gelisah menghantui sukma
Yang sayangnya
Hanya menggelisahkan soal dunia

Yaa Allah…
Sesungguhnya amalan yang pertama ditanyakan dalam kubur adalah shalat
Bagaimana aku harus berhujjah dihadapanMu nanti?
Apa yang kulakukan dalam shalat-shalatku selama ini?
Sudah sahkan wudhuku?
Sucikah pakaianku?
Yakinkah niatku karenaMu?

Karenanya…
Wahai Yang Maha Pengasih dan Tak Pilih Kasih
Lembutkanlah hatiku dari kerasnya hati
Beri hidayah dalam hati dan jangan pernah melencengkan lagi
Bukalah hatiku seperti futuhnya orang-orang Arif…

إن الصلاة تنهي عن الفحشاء و المنكر...

Sungguh shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar

رب اجعلني مقيم الصلاة و من ذريتي.....

Yaa Allah, jadikan aku dan dzurriyatku termasuk orang- orang yang mendirikan shalat

إن صلاتي و نسكي و محياي و مماتي لله رب العالمين....

Sungguh, shalatku, ibadahku, hidup dan matiku karena Allah, Pangeran seru sekalian alam

Depok, 6 Syawal 1437 H
Orang yang masih, sedang, terus belajar shalat

Hadza Syahr.