Selasa, 22 Maret 2016

Malam, Jikustik, Puisi dalam Puisi

Puisi

Pada suatu ketika, aku menemukan sebuah lagu,
 lagu jadul nan merdu.
 Dari jikustik yang sering kudengar saat SMP dahulu.
mengingatkanku, sebuah kisah syahdu...
seonggok kenangan masa lalu,
 dibungkus dalam puisi rindu.


Mungkin semua puisiku dibuang,
mungkin semua puisiku hilang,
mungkin semua puisiku terbang,
oh... puisiku malang

Kau abaikan
membaca pun sungkan
Kau tinggalkan
membalas pun enggan

Ribuan puisi yang ku layangkan
Melayang layang,
Di langit kenangan.

Ah, sudahlah, Wal..
Jangan kau sesali dari awal
Semoga menjadi pelipur
merenungi penuh syukur.

Jakarta, 22 maret 2016,
sedang baper-bapernya, ditemani lagu 'untuk dikenang' jikustik.


Untuk dikenang

Ingat aku, saat kau lewati
Jalan ini, setapak berbatu
Kenang aku, bila kau dengarkan
Lagu ini, terlantun perlahan

Reff:
Barisan puisi ini
Adalah yang aku punya
Mungkin akan kau lupakan
Atau untuk dikenang

Ingat aku bila kau terasing
Dalam gelap keramaian kota

Reff:
Tulisan dariku ini
Mencoba mengabadikan
Mungkin akan kau lupakan
Atau untuk dikenang

Doakanlah aku malam ini
Sebelum kau, mengarungi malam

thanks to: Jikustik, mas Pongky, Malam, Puisi, Kenangan dan kamu 👉





Tidak ada komentar:

Posting Komentar